Hari Demam Berdarah Dengue Asean – 15 Juni


Hari Demam Berdarah Dengue ASEAN – Dengan risiko ajal mencapai 0,9%, penyakit demam berdarah tidak bisa dianggap penyakit remeh. Demam berdarah yaitu penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk Aedes aegypti dan Aedes albopictus.





Kasus demam berdarah cukup tinggi di daerah ASEAN, termasuk di Indonesia yang menempati ranking tertinggi DBD dibanding negara ASEAN yang lain. Sebagai upaya mengampanyekan dan memberikan edukasi kepada penduduk Asia Tenggara, maka diselenggarakanlah Hari Demam berdarah Dengue ASEAN yang dijalankan setiap 15 Juni.





Hari ini diperingati selaku upaya negara-negara di Asia Tenggara untuk melawan penyakit DBD, sekaligus selaku janji berskala regional dalam upaya pengendalian dan penanggulangan penyakit DBD.






Latar Belakang Hari DBD ASEAN





Demam Berdarah Dengue yakni penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue. Virus tersebut disebarkan oleh dari nyamuk Aedes aegypti dan Aedes Albocpictus. Cara penularan ke tubuh insan yaitu melalui gigitan kedua nyamuk tersebut.





Aedes aegypti




Apabila daya tahan badan sedang menurun, maka virus akan berkembang. Tanda-tanda penyakit DBD yakni demam secara tiba-tiba, nyeri di belakang bola mata, sakit kepala, dan mual. Penderitanya juga mampu mengalami manifestasi pendarahan dalam bentuk mimisan atau gusi berdarah.





Jika tidak dikerjakan dengan baik, DBD bisa menjadikan kematian. Asia Tenggara adalah kawasan yang rentan akan penyakit ini. Penyakit ini mampu mempunyai dampak besar secara sosial dan ekonomi. Hingga saat ini belum ada vaksin untuk menangkal DBD ataupun obat untuk membunuh virus Dengue. Uji coba vaksin pencegah DBD masih terus diteliti dan diuji coba.





Negara-negara di Asia Tenggara menyatakan bahwa mereka siap untuk berjuang melawan DBD. Oleh alasannya adalah itu diresmikanlah hari kampanye khusus sebagai penunjukbahwa anggota ASEAN siap mengontrol dan menanggulangi terjadinya kenaikan penyakit DBD.





Usaha Pengendalian Virus Dengue





Satu-satunya cara yang dilakukan ketika ini adalah memberantas nyamuk penular virus, dikala berbentukjentik maupun nyamuk sampaumur. Beberapa tata cara yang mampu dijalankan antara lain:









  1. Program 3M, ialah Menguras tempat penampungan air, Menutup kawasan penampungan air, Mengubur barang bekas yang mampu menampung air.
  2. Menanam flora anti nyamuk atau melestarikan hewan pemangsa nyamuk.
  3. Menaburkan abu abate ke daerah penampungan air.
  4. Melakukan fogging di lingkungan rumah, sekolah, kawasan bekerja, secara terorganisir.




Selain keempat cara tersebut, setiap individu juga mesti mempertahankan daya tahan badan dengan cara berolah raga dan mengonsumsi masakan dan minuman sehat agar tidak gampang terjangkit virus Dengue.


Comments

Popular posts from this blog

Review Of Cara Membuat Arisan Menurun References

+16 Cara Menghitung Penurunan Konsolidasi 2023

Cara Mengatasi Asam Urat Di Tangan Dengan Mudah